Site icon Semangat Bina Mulia

Berbagi Wawasan Kebinekaan Global bersama Rekan-Rekan Guru SMP Bina Mulia

“Budaya kebinekaan ini membawa sekolah ini selalu damai dan tentram karena tingginya sikap toleransi yang ditunjukkan oleh seluruh warga sekolah”

Dalam rangka mendorong terwujudnya profil Pelajar Pancasila, saya bersama rekan-rekan guru SMP Bina Mulia aktif saling  berbagi dalam komunitas guru Bina Mulia. Salah satu profil yang kami sharingkan kali ini adalah wawasan kebhinnekaan global. Secara pribadi ketika saya mengikuti diklat Wawasan Kebinekaan Global Guru Penggerak Angkatan I Gelombang 2 sangat rileks dengan materi-materi yang diberikan dan akan saya sharekan kepada rekan-rekan di dalam komunitas sekolah saya. Hal ini dikarenakan profil Kebinekaan Global sudah tertanam dalam tradisi dan kebiasaan lingkungan sekolah Bina Mulia.

Sekolah Bina Mulia sejak berdiri sudah merupakan sekolah yang bineka. Baik guru-guru maupun peserta didik Bina Mulia berasal dari berbagai suku dan agama yang berbeda-beda. Tampak jelas dari adanya 5 pilihan pada mata pelajaran agama yang ada di sekolah ini dan tiap mapel agama difasilitasi oleh guru agama masing-masing. Berbagai kegiatan rutin sekolah Bina Mulia juga selalu menampilkan kebinekaan dalam segi kecerdasan, keterampilan, budaya maupun agama. Budaya kebinekaan ini membawa sekolah ini selalu damai dan tentram karena tingginya sikap toleransi yang ditunjukkan oleh seluruh warga sekolah.

Dengan adanya perubahan yang terjadi selama masa pandemi baik dari segi perkembangan dan peningkatan penguasaan teknologi serta dampak yang terjadi pada sosialisasi peserta didik, wawasan Kebhinekaan Global yang perlu lebih diperhatikan adalah dari segi menghadapi kerentanan yang ada akibat perubahan tersebut. Kerentanan yang muncul dari diri peserta didik sendiri maupun pengaruh dari luar mendorong kami sebagai pengajar dan sekaligus pendidik sadar akan pentingnya menanamkan wawasan kebhinekaan global agar budaya toleransi dalam lingkungan sekolah Bina Mulia dapat menjadi tameng bagi guru maupun peserta didik dalam menghadapi segala bentuk kerentanan.

Exit mobile version